CerBer - Sakura

Kisah ini yang bukanlah suatu kisah nyata, tapi aku harap semua orang yang membacanya bisa mendapatkan 'Sesuatu' dari kisah-kisah yang akan saya buat ini...
Ok. langsung saja ya!!

>> Watashi wa  Risma desu
Rasanya sangat aneh sekali berada di negara orang ya. Dan itulah yang aku rasakan sekrang ini. Saat ini aku sedang berkunjung ke tempat Paman ku bertugas di Jepang. Sekarang di indonesia memang sedang libur semester jadi aku bisa lumayan lama berada di Jepang.
Oya, kenalin aku Risma Anissa, anak ke-2 dari 3 bersaudara. Kakakku bernama Sandy Alvino dan adikku bernama Rizki August. Berada diantara saudar-saudara yang semuanya cowok membuat aku menjadi 'sedikit' mengikuti mereka.
Aku adalah tipe orang yang senang menjelajah sendiri jadi untuk pagi ini aku memilih melewati jalan yang masih sejuk di pagi ini seorang diri. Aku hanya bermodal 'sebotol air mineral' dan kamera Canon Hadiah ultahku yang ke 15 dari Ayah.
" waah, jepang kok bersih banget ya??" aku begitu mengagumi kebersihan dan keindahan Negeri Matahari terbit. coba kalau diindonesia semua orang peduli dengan kebersihan lingkungan , pastinya gak akan ada Kasus DBD lagi deh dan tentu saja suasana indonesia akan semakin Indah, padahal indonesia punya kekayaan alam yang melimpah ruah tapi kenapa banyak orang indonesia yang masih 'lebih suka' liburan ke luar negeri dari pada liburan ke tempat-tempat wisata lokal ya???#lanjut aja neng!!

Setelah merasa lelah berjalan mengelilingi Taman Ueno, salah satu taman yang pada musim semi digunakan sebagai tempat menikmati keidahan sakura.
tapi sayang aku datang saat musim panas, padahal salah satu cita-citaku adalah berlari di bawah hamparan sakura...
aku memutuskan untuk duduk di pinggir kolam Shinobazu.
“ Ano.. Sumimasen” ujar seseorang padaku yang sedang memotret Keindahan Tman Ueno dari Pinggir kolam Shinobazu.
“ Hah??” aku terkejut begitu ada seseorang yang menepuk bahuku. Dan begitu kulihat dia adlah seorang lelaki kemungkinan seumuranku.
“ Mika san desuka?” tanyanya padaku sambil memperhatikan penampilan  ku yang saat ini mengenakan baju kaos sebahu dan celana jeans selutut dilengkapi dengan Topi dan sepatu Sneaker warna hijau .
“Iie” jawabku , untung di SMA aku diajarkan Bahasa jepang jadi aku bisa menrapkannya sekarang.
“ Gomennasai” ujar lelaki itu dengan seulas senyum yang membuat matanya yang sipit itu seperti hilang.
“Daijobu Desu” ujarku , tak lupa kuakhiri dengan senyum juga.
“ Ano,, Boku wa Haru,, Anata wa??” lelaki itu mengajakku berkenalan.
“Watashi wa Risma desu. Dozo Yoroshiku!” aku menundukan kepala seperti orang jepang kalau memberi salam.
Haru kemudian menjelaskan kalau dia saat ini janjian akan bertemu di pinggir kolam Shinobazu dengan seorang kenalannya dari Facebook. Perempuan itu bilang dia akan datang dengan baju Warna hijau, dan akulah satu-satunya orang dengan baju warna hijau yang ada di sekitar Kolam Shinobazu.
Kami kemudian melanjutkan perbincangan dengan berjalan-jalan menglilingi taman Ueno. Haru kemudian mengajakku makan di kedai  Ramen(mi) yang letaknya tidak jauh dari Taman.
“ Haru, Bagaimana kalau temanmu itu datang??” tanyaku sesaat setelah memesan Ramen.
“ Dia tidak akan datang” ujarnya dengan wajah yang terlihat kecewa.
“ Bagaimana kau bisa tahu??” tanya ku lagi.
Pesanan kami datang.
“ Paling lambat dia akan datang jam 10.10 pagi ini, dan sekarang sudah jam 10.37” jelasnya.

Bersambung....