ASSALAMUALAIKUM WR WB

Selamat datang di Dunia Yagami!!1

Jumat, 29 Juli 2011

SiKos bagian 2

Aku benar-benar merasa bersalah pada Ranti, bukan hanya karena aku merusakan motornya tapi karena kecelakan itu Ranti batal pulang ke aceh untuk melihat perkawinan kakaknya.
Aku rasa aku terlalu jahat jika meninggalkan ranti sendiri di kos dengan keadaan luka yang membuatnya kesulitan untuk melakukan apapun.
Aku teringat seseorang yang sepertinya masih bisa membantuku.
“ Ning, udah dapet tiket ke lombok?” tanyaku dari HP milikku.
“ udah habis yu, kayaknya aku gak jadi liat senyum pertama keponakan ku  deh”terdengar nining tertawa
“ pake tiket ku aja” tawarku.
“ terus kamu gimana?”
“ gak jadi balik ada urusan.”
“ bukannya kamu pengen banget pulang yu”
“ ntar aku jelasin, kalau kamu bisa siang ini juga ke kos ku”
Siangnya nining benar-benar datang ke kos ku. Aku kemudian menjelaskan kenapa aku tidak jadi pulang kampung  setelah setahun berada di jogjakarta.
“ berapa kamu beli tiketnya?” tanya nining sambil mengeluarkan dompetnya.
“ gak usah dibayar pake uang, kamu bayar aja dengan mengantarkan titipan ku ini pada keluargaku di lombok” ujarku sambil menyerahkan satu tas plastik besar berisi oleh-oleh pesanan keluargaku.
Nining pun setuju dengan barter kami ini. Sesaat setelah nining pergi aku pergi ke kamar Ranti untuk menengok keadaannya.
“ siapa tadi yu?” tanyanya padaku begitu berada di dalam kamarnya.
“nining” jawabku singkat. Aku memeriksa obatnya, apakah dia sudah minum obatnya apa belum. Ternyata sudah.
“ ngapain kesini ?” tanyanya dengan nada peunh curiga.
“ pamit” ujarku singkat. Aku kemudian keluar kamrnya membawa piring kotor bekas sarapan tadi.
“ kamu gak seharusnya ngebatalin kepulangan mu, kamu kan udah kangen banget sama keluargamu” ranti sepertinya mendengar percakapan kami di ruang tamu tadi. Kamarnya memang berada di samping ruang tamu.
“ terus yang jaga kamu siapa?” tanya ku.
“ aku kan masih bisa ngurus diri sendiri”
“ dengan kaki dan tangan yang diperban?” ujarku dengan nada agak meninggi
“ aku bisa kok” ranti kemudian bangun dari duduknya dan menempelkan telapak kakinya ke lantai. Dia berusaha menahan perih di kaki kanan dan kirinya yang masih dibalut. Tubuhnya yang kurus itu hampir saj terjatuh ke lantai,dengan sigap ku pegang tubuhnya yang semakin kurus itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar