♥AISATSU♥

Dalam perjalanan pulang menuju rumahnya yang terletak hanya 500 meter dari Sekolahnya Esty begitu terkejut melihat seseorang anak SD berbadan subur dikeroyok oleh 5 orang anak-anak SMP. Esty tanpa sedikit ketakutan pun berlari ke arah mereka.

“ Woy... Stooop” teriak Esty beberapa meter dari gerombolan anak SMP yang mengeroyok seorang anak SD.

Anak-anak berseragam SMP itu mengalihkan perhatian mereka kepada Esty.

“ Eh, anak ingusan kamu ngapain disini?” teriak salah satu dari gerombolan anak SMP yang memiliki wajah paling sangar.

“Kalaian Cemen banget sih, beraninya keroyokan aja” teriak Esty tak kalah kencang dari teriakan anak tadi.

“ Kalau berani sini satu-satu caranya” lanjut Esty yang sudah siap dengan mengepal tangan dan memasnag kuda-kuda.

Keberanian Esty itu malah ditertawakan oleh anak-anak berseragam SMP itu.

“Kenapa ketawa??Ada yang lucu??” tanya Esty dengan lantang tanpa ada sedikit ketakutan terdengar dari suaranya. Padahal dia hanya seorang anak SD bertubuh kecil sedang yang dihadapinya anak SMP yang badannya jauh lebih besar darinya.

“ udah bro, cabut aja daripada nanti kita berusrusan sama orang tua bocah ini” salah satu anak SMP  lainnyan yang memiliki wajah paling lembut dari yang lain mencoba menengahi mereka semua.

Merekapun mengikuti saran temannya.

 “ kamu gak apa-apa?” Esty mencoba mendekati anak yang semuaran dengannya itu.

Lelaki bermata sipit itu melihat Esty tengah  memegangi tasnya yang tadinya tergeletak tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

“ ahh, gak apa-apa kok”jawabnya datar,

 “ Makasi ya”  lanjutnya setelah mengambil tasnya dari tangan Esty.

“ Rumah kamu dimana??” tanya Esty dihiasi dengan senyum di wajahnya.

“ Deket Masjid Al-Ikhlas” jawab  anak itu kali ini dengan senyum yang menghiasi wajahnya yang bertipe ‘Oriental’ itu.

“ Kita searah. Mau samaan? “ Esty memang Ramah dan baik hati.

“ Boleh ” jawab lelaki itu.

Sepasang Anak SD itu pun berjalan melewati rumah-rumah yang tidak terlalu padat, karena daerah ini memang bukan kota tetapi bukan juga desa yang dipenuhi sawah yang membentang seluas mata memandang. Daerah tempat tinggal Esty memang terletak di pinggir kota.

Sepanjang perjalanan mereka berdua, Esty memang lebih semangat untuk ngobrol sementara Anak kecil yang bernama Rio itu lebih diam dan sesekali menjawab pertanyaan Esty. Rio memang tipe anak yang kalem. Sepanjang jalan jadilah mereka hanya berjalan saja tanpa ada canda tawa yang mereka ciptakan.

“ Esty, aku duluan ya” Rio tersenyum sebelum mereka berpisah di pertigaan jalan yang memang memisahkan jalan menuju rumah mereka masing-masing.

“ Ya Rio!! “ Esty juga memberi senyum pada Rio.

“Dozo Yoroshiku!” Rio menundukkan kepalanya khas orang jepang saat memberi salam.

Esty hanya tersenyum karena dia tidak tahu harus menjawab apa.

Perpisahan itu diakhiri dengan saling memberi senyum antara Rio dan Esty.

Dan mereka berdua sekarang berjalan sendiri-sendiri lagi menuju tujuan mereka yaitu Rumah.

Dari pertemuan itu tidak banyak yang dapat Esty ketahui tentang Rio, yang dia tahu hanya Namanya dan rumahnya yang terletak di dekat Masjid,entah di sebelah kiri-kanan depan-belakang masjid Esty tidak tahu.

Apa inilah pertemuan pertama dan terakhir mereka??